Transformasi Digital RCTI: Inovasi untuk Bertahan di Era Disrupsi

Senin, 17 Maret 2025 13:44 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
televisi
Iklan

Setiap perusahaan media harus punya strategi yang jelas agar tetap bertahan di tengah perkembangan teknologi.

Sebagai stasiun televisi swasta pertama di Indonesia, RCTI (Rajawali Citra Televisi Indonesia) yang berdiri sejak 1989, terus beradaptasi dengan perkembangan zaman agar tetap relevan di tengah disrupsi teknologi. Perubahan pola konsumsi media, terutama dengan berkembangnya layanan streaming dan media sosial, menurut saya RCTI juga melakukan berbagai inovasi agar tetap menjadi pilihan utama bagi pemirsanya.

Salah satu langkah utama yang dilakukan RCTI adalah digitalisasi konten melalui platform RCTI+. Platform ini memungkinkan pengguna menonton siaran ulang, konten eksklusif, dan video on demand kapan saja dan di mana saja. Kehadiran RCTI+ menjadi strategi penting dalam menghadapi pergeseran perilaku audiens yang kini lebih menyukai fleksibilitas dalam mengakses tayangan dibandingkan harus menonton televisi secara langsung.

Selain itu, RCTI juga aktif memperluas jangkauan dengan memanfaatkan media sosial dan YouTube. Banyak cuplikan acara RCTI yang diunggah di platform seperti Instagram, TikTok, dan Facebook, sehingga mampu menjangkau generasi muda yang lebih banyak menghabiskan waktu di dunia digital. Program-program unggulan seperti Indonesian Idol dan Dahsyat berhasil meraih jutaan penonton melalui platform ini, memperkuat eksistensi RCTI di ranah digital.

Dalam menghadapi disrupsi, RCTI juga memonetisasi kontennya melalui berbagai sumber pendapatan. Selain mengandalkan iklan televisi, RCTI kini memperoleh pemasukan dari iklan digital di YouTube dan RCTI+, subscription model untuk konten premium, serta kerja sama dengan brand yang ingin memasarkan produknya melalui acara televisi. Langkah ini membuat RCTI lebih mandiri dan tidak hanya bergantung pada pemasukan iklan konvensional.

Di bidang teknologi, RCTI terus berinvestasi dalam peningkatan kualitas siaran dengan menggunakan studio virtual, augmented reality (AR), dan kualitas siaran HD. Penggunaan teknologi ini membuat produksi acara lebih modern dan menarik, sehingga tetap mampu bersaing dengan media lain yang juga mengadopsi teknologi canggih dalam produksi kontennya.

Selain itu, RCTI juga menjalin kolaborasi dengan berbagai platform digital, seperti Vision+ yang merupakan bagian dari MNC Group. Dengan kolaborasi ini, konten-konten RCTI bisa diakses lebih luas oleh masyarakat yang menggunakan layanan over-the-top (OTT). Keberadaan RCTI di berbagai platform streaming membantu mempertahankan jumlah pemirsa yang semakin beralih ke layanan digital.

Sementara itu, RCTI tetap mempertahankan kekuatannya dalam konten lokal berkualitas tinggi. Program-program unggulan seperti sinetron Ikatan Cinta, Dunia Terbalik, serta reality show X Factor Indonesia dan Indonesian Idol, tetap menjadi daya tarik utama yang membuat pemirsa setia menonton RCTI. Fokus pada konten lokal ini menjadi kunci utama bagi RCTI dalam mempertahankan identitas dan daya saingnya di tengah derasnya arus konten asing di era digital.

Kesimpulannya, RCTI berhasil menghadapi disrupsi teknologi dengan transformasi digital, diversifikasi pendapatan, dan inovasi teknologi. Dengan langkah-langkah strategis ini, RCTI tetap menjadi salah satu stasiun televisi terdepan di Indonesia, meskipun tantangan industri media semakin besar dan persaingan semakin ketat di era digital.

 

Ini adalah tugas dari Mata Kuliah Komunikasi Digital di Politeknik Tempo, dengan dosen pengampu Rachma Tri Widuri, S.Sos.,M.Si.

 

Bagikan Artikel Ini
img-content
sabila syawalani sabila

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler